Tantangan Komunikasi Produktif Hari #9
Mata mulai terasa panas, hidung gatal dan kepala agak berat. Efek kurang tidur dan sepertinya virus flu sikembar mulai menular. Butuh istirahat sepertinya tetapi meluruskan kaki saja rasanya sudah nikmat sekali karena sikembar tidak mau ditinggal, main maunya ditemeni. Tidak apa-apa asal mereka ceria ummi sudah bahagia. Sebelumnya mereka diberi pengertian kalau ummi bisa menemani tetapi sesekali ummi istirahat atau tiduran karena ummi sakit.
“dzakiyya dan dzakira main bersama ya, ummi tiduran dulu ummi sakit” jelas ummi
“ummi sakit?” tanya dzakiyya
“ya sayang, kepala ummi sakit jadi ummi temenin mainnya sambil tiduran ya?” jelas ummi
“ummi periksa” (maksudnya ummi diperiksa) kata dzakira
“boleh sini ummi diperiksa” jawab ummi
Mereka ambil mainan dokter-dokterannya dan mulai memeriksa ummi.
“ummi sudah sembuh?” jawab dzakiyya
“belum sayang, masih sakit kepalanya” jawab ummi
“kasih minyak ya?” (maksudnya minyak kayu putih) tanya dzakiyya
“boleh minta tolong ambilkan?”
“boleh”
Lalu dzakiyya keluar mengambil minyak dan pura-pura dioleskan ke badan ummi.
“dah mi”
“terimakasih sayang”
“bonekanya mana?” tanya ummi ke sikembar
“itu ummi” sambil nunjuk bonekanya.
“bonekanya sakit tidak ya?” ummi mengalihkan perhatian agar mereka bermain dengan mainannya.
“diperiksa ummi? " tanya dzakira
“ya bonekanya diperiksa”
“dikasih minyak ya?”
“ya sayang”
Kemudian mereka mengambil bonekanya dan bermain dokter-dokteran. Sepertinya mereka paham dan main bersama tetapi tetap maunya disamping ummi. Dikamarpun mainannya ikut dimasukin kamar dan dikamar mandi masih juga dicari saking sayang nya ummi ya nak jadi tidak mau ditinggal 😅 (aslinya ummi pengin tidur 😴)
Belitung 10 November 2017
Komentar
Posting Komentar