Tantangan Komunikasi Produktif Hari #5

Siapa yang tidak mau rumahnya rapi pasti semua ibu yang punya anak mendambakan rumah rapi setiap hari. Mainan yang berserakan adalah pemandangan yang tidak asing setiap harinya bagi seorang ibu dirumah. Sepertinya tidak cukup sekali kalau membereskan hal yang satu ini. Bahkan sering kali membuat emosi ibu karena pekerjaan tidak beres-beres. Mungkin banyak tips untuk mensiasati agar rumah tetap rapi tetapi alangkah baiknya ketika kita melibatkan anak-anak dalam hal ini sehingga anak-anak bisa belajar bertanggung jawab.

Pagi ini sikembar main dengan legonya. Semua lego dikeluarkan mereka asyik bermain membuat menara, kereta api atau bentuk lainnya sesuai imajinasi mereka. Bertahan 30menit dengan legonya kemudian mereka beralih dengan mainan lainnya. Mereka memilih bermain sepeda padahal legonya masih berserakan dilantai.
"Dzakiyya.. Dzakira.. yuuk dirapikan dulu mainannya" ajak ummi
 "ndak mau" jawab mereka
"dzakiyya dan dzakira mau bermain sepeda?"
"iya mi" kompak mereka.
"kalau mainannya tidak dibereskan nanti sepedanya mau lewat mana?"
"bisa nih mi" sambil nyari celah untuk lewat sepeda dan ada saja celah yang bisa dilalui.
"tapi tidak muat untuk dua sepeda sayang" ummi masih mencoba menjelaskan
mereka terdiam sambil mengamati celah mana yang bisa dilalui. "kalau nanti tidak hati-hati legonya bisa terinjak ban sepeda" ummi menambahi penjelasannya.
"rusak ummi?" tanya dzakiyya. Sebelumnya memang ada lego yang pecah karena waktu main mereka tidak hati-hati ternyata mereka masih ingat.
"ya sayang bisa rusak, nanti dzakiyya dan dzakira tidak punya lagi".
"yuuk kita bereskan jika sudah dibereskan nanti bisa untuk lewat sepeda. Ummi bantuin ya?
"yuuk bantu-bantuin" kata dzakiyya sambil turun dari sepedanya.

Awalnya dzakira hanya melihat saja dia enggan turun dari sepeda tetapi dzakiyya punya inisiatif mengajaknya sebelum ummi mengajak. " ayoo bantu-bantuin de" tanpa mengulang lagi dzakira langsung turun dan bergerak. Dalam hati ummi senang sekali tanpa nada tinggi, tanpa emosi dan tanpa marah-marah bisa membuat mereka membereskan mainannya sendiri ditambah bonus mereka mengelompokkan mainannya sendiri dan memasukkan ke lemari. Semoga istiqomah ya nak, ini proses untuk kalian agar menjadi anak yang bertanggung jawab.


Belitung,  6 November 2017



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diorama Hewan Laut

Diorama Peternakan

Oseng Kulit Melinjo